Minggu, 18 Maret 2012

EVALUASI PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Menguasai apa yang ada di Langit dan apa yang ada di Bumi, Karena hanya dengan kehendak-Nya umat manusia dapat hidup dan berkembang sampai saat ini. Tak lupa shalawat serta salam kita limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw sebagai penyampai wahyu dari Allah untuk umatnya yang sesat jauh dari ridha Allah menuju jalan yang terang benderang dan di Ridhai Oleh Allah SWT, beserta keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman kelak.
Evaluasi merupakan suatu satuan yang tidak dapat terpisahkan dari sebuah proses belajar mengajar karena evaluasi berfungsi sebagai penilaian untuk menilai kemampuan peserta didik dan berfungsi sebagai sarana informasi untuk mengetahui sejauh mana pengajaran yang diberikan oleh pendidik.
Maksud pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas yang telah diberikan dosen melalui materi Pengembangan Sistem Evaluasi (PAI) yang berfungsi sebagai pendalaman materi terhadap mahasiswa secara tidak langsung disampaikan oleh dosen
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih juga terhadap semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Semoga kebaikannya dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.
Sukabumi,    Maret 2012

P e n u l i s
DAFTAR ISI


Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
BAB II EVALUASI PENDIDIKAN
A.    Pengertian Evaluasi 
B.     Tahap Sebelum Mengadakan Evaluasi
C.     Proses Evaluasi
D.    Fungsi dan Tujuan Evaluasi
E.     Ranah Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotorik
F.      Sasaran Evaluasi
G.    Prosedur Evaluasi

PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat. Maka tujuan fundamental dari pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan fungsi dari pendidikan itu sendiri seperti yang dijelaslam di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan sebagaimana amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tersebut jelas akan tercapai bila materi yang disampaikan terhadap peserta didik maksimal dengan menggunakan kemampuan profesional dari seorang pendidik yang ditunjang oleh dukungan media pembelajaran. Disamping penyampaian materi terhadap peserta didik, seorang pendidik haruslah mengadakan evaluasi guna mengetahui kemampuan yang telah diserap oleh siswa, juga berfungsi untuk mengetahui sejauh mana materi/pembelajaran yang telah disampaikan terhadap siswa.
Dalam mengadakan evaluasi tentulah tidaklah mudah dalam pelaksanaannya ada tahapan, proses dan prosedurnya. Sehubungan dengan minimnya pengetahuan seseorang mengenai evaluasi berikut akan coba saya jelaskan sedikit tentang evaluasi.
B.     RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah yang penulis ambil dalam pembuatan makalah ini yaitu berdasarkan permasalahan yang kompleks dikalangan mahasiswa sebagai calon pendidik yang masih mempertanyakan pengertian dan proses evaluasi pendidikan terutama di STAI Sukabumi semester 6 yang sedang membahas permasalahan tersebut masih sangat kurang pemahamannya mengenai evaluasi.
Untuk dapat memperjelas mengenai permasalahan yang dihadapi di atas penulis merumuskan masalah dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut :
1.      Pengertian Evaluasi
2.      Tahapan Evaluasi
3.      Fungsi dan Tujuan Evaluasi
4.      Ranah Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotorik
5.      Sasaran Evaluasi
Dengan perumusan masalah seperti diatas, mudah-mudahan makalah ini dapat diterima oleh Dosen Mata Kuliah.
C.    TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan penulis dan pembaca dalam menginterpretasi dan mengimplementasikan evaluasi sebagai alat ukur keberhasilan siswa yang dilakukan pendidik terhadap peserta didik demi keberlangsungan dan ketercapaiannya tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Selain tujuan diatas, tujuan lain dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui pemahaman secara menyeluruh pengertian evaluasi
2.      Untuk dapat menjalankan proses evaluasi secara real dengan arti lain dapat menjalankannya sesuai dengan fungsi, tujuan dan prosedurnya.
3.      Mengetahui bagaimana caranya menilai kemampuan dan karakteristik peserta didik.
Demikianlah tujuan yang ingin penulis capai dalam pembuatan makalah ini, semoga dapat berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan. 
EVALUASI PENDIDIKAN

A.    PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi berasal dari kata evaluation yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Kata-kata yang terkandung didalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan. Evaluasi dilaksanakan untuk menyediakan informasi tentang baik atau buruknya proses dan hasil kegiatan. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya dari pada penilaian, sedangkan penilaian lebih terfokus pada aspek tertentu saja yang merupakan bagian dari lingkup tersebut.
Suchman dalam Arikunto dan Jabar (2010:1) memandang, “evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan”. Defenisi lain dikemukakan oleh Stutflebeam dalam Arikunto dan Jabar (2010:2) mengatakan bahwa, “evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan (Guru) dalam menentukan alternatife keputusan”.
Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:191), “dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu”. Lebih lanjut Arifin (2010:5-6) mengatakan, “evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil(produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi”.
Hal yang senadapun juga disampaikan oleh Purwanto (2010:3), Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencanakan dilakuakan secara berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya merupakan kegiatan akhir atau penutup dari suatu program tertentu, melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program setelah program itu selesai.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses penggambaran, pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat juga sebagai alat ukur untuk mengambil kesimpulan dan keputusan dalam menentukan objek tertentu , baik itu dari segi nilai maupun moral.

B.     TAHAPAN SEBELUM MENGADAKAN EVALUASI
Terdapat urutan atau proses yang mendasari sebelum melakukan evaluasi, yakni:
1.      Mengembangkan konsep dan mengadakan penelitian awal. Konsep perlu direncanakan secara matang sebelum diadakan eksekusi pesan dan perlu diadakan uji coba untuk mengecek kesesuaian antara draft yang dibuat dengan eksekusi pesannya.
2.     Dengan uji coba yang dilakukan, pengevaluasi mencoba mencari tanggapan dari khalayak. Tanggapan dari khalayak ini penting untuk mengukur efektifitas pesan yang disampaikan.

C.    PROSES EVALUASI
Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan siapa pihak yang akan mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan. Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu.
Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi menjadi du, yaitu evaluasi di awal (pretest) dan evaluasi diakhir (posttest). Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sebagai suatu contoh adalah seorang guru yang mengawali pengajarannya dengan bertanya terlebih dahulu terhadap siswa mengenai materi yang akan disampaikan guna menguji pengetahuan siswa mengenai materi yang akan disampaikan tersebut. Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya. Contohnya adalah seorang guru yang memberikan soal diakhir pembelajaran yang berguna untuk menentukan pemahaman dan ketercapaian siswa mengenai materi yang telah disampaikan.
Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau diluar ruangan. Evaluasi yang diadakan di dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang dapat diterapkan. Sementara, evaluasi yang diadakan di luar ruangan akan menggunakan metode penelitian lapangan dimana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati kebebasan dari lingkungan sekitar. Realisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian.

D.    FUNGSI DAN TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Sebagai suatu proses yang digunakan untuk mengetahui hasil dari sebuah kegiatan belajar-mengajar. Perlu adanya tujuan-tujuan yang menjadi fundamen dari sebuah kegiatan. Agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang fatal. Dalam hal ini, Soenardi Djiwandono menjelaskan bahwa ”Tujuan dan kegunaan evaluasi hasil pembelajaran dianggap paling erat kaitannya dengan gambaran tentang tingkat kemampuan yang dapat dicapai pada akhir penyelenggaraan suatu pembelajaran, dengan kata lain evaluasi hasil pembelajaran dimaksudkan untuk memperoleh umpan balik bagi keseluruhan rangkaian penyelenggaraan pembelajaran, yaitu bagi kedua komponen pembelajaran yang lain, baik secara langsung terhadap komponen penyelenggaraan pembelajaran, maupun secara tidak langsung bahkan terhadap komponen tujuan pembelajaran. Umpan balik itu berupa nilai yang dihasilkan oleh kegiatan evaluasi yang dapat memiliki manfaat ganda di luar manfaat bagi pembelajar dalam bentuk tingkat keberhasilannya belajar.”
Sejalan dengan pendapat tersebut, Oemar Hamalik menjelaskan tujuan-tujuan dari evaluasi hasil belajar secara lebih rinci sebagai berikut:
1.      Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.
2.      Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing-masing individu.
3.      Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.
4.      Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.
5.      Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.
Disamping tujuan yang disampaikan oleh Oemar Hamalik tujuan lain dari Evaluasi pembelajaran memilki berbagai tujuan diantaranya sebagai berikut:
1.      Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi sebagai:
a.        Laporan kepada orang tua / wali siswa.
b.      Penentuan kenaikan kelas
c.       Penentuan kelulusan siswa.
2.      Penempatan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki
3.      Mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang berguna baik bagi penempatan maupun penentuan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa, yakni berfungsi sebagai masukan bagi tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
4.      Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remdial bagi siswa.
Dari berbagai tujuan yang telah dijabarkan sebagai komponen utama dalam bentuk tujuan-tujuan yang lebih khusus, yang hendak dicapai dan diwujudkan dalam pembelajaran. Rumusan tujuan itulah yang digunakan sebagai acuan dalam merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah diidentifikasi dan telah dirumuskan.
Fungsi dari evaluasi pembelajaran dalam menentukan ketercapaian pengajaran yang telah disampaikan oleh pendidik terhadap peserta didik berfungsi untuk:
1.      Kurikuler (alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran),
2.      Instruksional (alat ukur ketercapaian tujuan proses belajar mengajar),
3.      Diagnostik (mengetahui kelemahan siswa, penyembuhan atau penyelesaian berbagai kesulitan belajar siswa),
4.      Placement (penempatan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya, serta kemampuannya) dan
5.      Administratif BP (pendataan berbagai permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif bimbingan dan penyuluhanya).

E.     RANAH PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK

Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengtahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Salah satu prinsip dasar yang harus senantiasa diperhatikan dan dipegangi dalam rangka evaluasi hasil belajar adalah prinsip kebulatan, dengan prinsip evaluator dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap peserta didik, baik dari segi pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan (aspek kognitif), maupun dari segi penghayatan (aspek afektif), dan pengamalannya (aspek psikomotor).
Ketiga aspek atau ranah kejiwaan itu erat sekali dan bahkan tidak mungkin dapat dilepaskan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar. Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu berpendapat bahwa pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada tiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:
a)    Ranah proses berfikir (cognitive domain)
b)    Ranah nilai atau sikap (affective domain)
c)    Ranah keterampilan (psychomotor domain)
Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar. Sasaran kegiatan evaluasi hasil belajar adalah:
1)      Apakah peserta didik sudah dapat memahami semua bahan atau materi pelajaran yang telah diberikan pada mereka?
2)      Apakah peserta didik sudah dapat menghayatinya?
3)      Apakah materi pelajaran yang telah diberikan itu sudah dapat diamalkan secara kongkret dalam praktek atau dalam kehidupannya sehari-hari?
Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
F.     SASARAN EVALUASI
Pertanyaan pokok sebelum melakukan penilaian adalah apa yang akan dinilai. Evaluasi merupakan sebuah rangkaian proses yang menjadi trilogi dari desain penyelenggaraan pembelajaran. Dalam pelaksaan pembelajaran, objek yang dikaji adalah siswa. Siswa merupakan pribadi yang unik dan kompleks, maka ada bagian-bagian tertentu yang akan menjadi sasaran dalam kajian evaluasi hasil belajar. Dengan adanya sasaran inilah, maka dapat diketahui dengan jelas hasil atau perubahan yang terjadi setelah proses pembelajaran berlangsung.
Oemardi Hamalik dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan Pembelajaran menjelaskan bidang-bidang yang menjadi sasaran evaluasi hasil belajar secara umum, yaitu:
1.      Ranah Kognitif ( Pengetahuan/Pemahaman )
Penilaian terhadap pengetahuan pada tingkat satuan pelajaran menuntut perumusan secara lebih khusus setiap aspek pengetahuan, yang dikategorikan sebagai: konsep, prosedur, fakta, dan prinsip. Tiap kategori dirinci menjadi suatu struktur dan urutan tertentu, misalnya dari konsep sederhana yang menuju konsep-konsep yang lebih kompleks. Dengan struktur tersebut dapat ditentukan urutan pelajaran dan isi pelajaran, sebagaiman yang telah dirumuskan dalam satuan pelajaran. Untuk menilai pengetahuan siswa, dapat digunakan pengujian sebagi berikut:
a.         Sasaran penilaian aspek pengenalan (recognition)
Caranya, dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan bentuk pilihan berganda, yang menuntut siswa agar melakukan identifikasi tentang fakta, definisi, contoh-contoh yang betul (correct).
b.        Sasaran penilaian aspek mengingat kembali (recal)
Caranya, dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka tertutup langsung untuk mengungkapkan jawaban-jawaban yang unik.
c.         Sasaran penilaian aspek pemahaman (komprehension)
Caranya, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut identifikasi terhadap pernyataan-pernyataan yang betul dan yang kelimaks, konklusi atau klasifikasi; dengan daftar pertanyaan matching (menjodohkan) yang berkenaan dengan konsep, contoh, aturan, penerapan, langkah-langkah dan urutan, dengan pertanyaan bentuk essay (open ended) yang menghendaki uraian, perumusan kembali dengan kata-kata sendiri, contoh-contoh.
2.      Ranah Afektif (Sikap)
Sasaran evaluasi ranah afektif (sikap dan nilai) meliputi aspek sebagai berikut:
a.       Aspek penerimaan, yakni kesadaran peka terhadap gejala dan stimulus atau gejala tersebut.
b.      Sambutan, yakni aktif mengikuti dan melaksanakan sendiri suatu gejala disamping menyadari/menerimanya.
c.       Aspek penilaian, yakni perilaku menginternalisasi, mengorganisasi, dan memantapkan interaksi antara lain-lain dan menjadikannya sebagi suatu pendirian yang teguh.
d.      Aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau kompleks nilai, ialah menginternalisasikan suatu nilai ke dalam sistem nilai dalam diri individu yang berperilaku konsisten dengan sistem nilai tersebut.
Ranah dan aspek tiap ranah yang akan diukur, masing-masing dirinci menjadi sebuah karakteristik, selanjutnya tiap karakteristik dijabarkan menjadi sejumlah atribut. Tiap atribut diberikan indikator sebagai petunjuk perubahan perilaku. Berdasarkan atribut-atribut tersebut dapat disusun pertanyaan-pertanyaan untuk pengukuran.
3.      Ranah ­Psikomotorik (Keterampilan)
Sasaran evaluasi keterampilan reproduktif adalah:
a.       Aspek keterampilan kognitif, misalnya masalah-masalah yang familier untuk dipecahkan dalam rangka menentukan ukuran-ukuran ketepatan dan kecepatan melalui latihan-latihan (drill) jangka panjang, evaluasi dilakukan dengan metode-metode objektif tertutup.
b.      Aspek keterampilan psikomotorik dengan tes tindakan terdapat pelaksanaan tugas yang nyata atau yang disimulasikan, dan berdasarkan kriteria ketetapan, kecepatan, kualitas penerapan secara objektif. Contoh: latihan mengetik, keterampilan menjalankan mesin, dan lain-lain.
c.       Aspek keterampilan reaktif, dilaksanakan secara langsung dengan pengamatan objektif terhadap tingkah laku pendekatan atau penghindaran; secara tak langsung dengan kuesioner sikap.
d.      Aspek keterampilan interaktif, secara langsung dengan menghitung frekuensi kebiasaan dan cara-cara yan baik yang dipertunjukkan pada kondisi-kondisi tertentu.
Sasaran evaluasi keterampilan produktif adalah:
a.       Aspek keterampilan kognitif, misalnya masalah-masalah yang tidak familier untuk dipecahkan dan pemecahannya tidak begitu rumit, dengan menggunakan metode terbuka tertutup (open ended method).
b.      Aspek keterampilan psikomotorik, yakni tugas-tugas produktif yang menuntut perencanaan strategi. Evaluasi terhadap hasil dan proses perencanaan ialah dengan observasi dan diskusi.
c.       Aspek keterampilan reaktif, secara langsung mengamati sistem nilai masyarakat dalam tidakannya di luar sekolah.
d.       Aspek keterampilan interaktif dengan observasi keterampilan dalam situasi senyatanya.
Pendapat dari Hamalik di atas, dikuatakan oleh Horward Kingsley dalam Nana Sudjana, yang membagi tiga macam hasil belajar, yakni 1) keterampilan dan kebiasaan, 2) pengetahuan dan pengertian, 3) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yan telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne dalam Nana Sudjana juga, membagi hasil belajar dalam lima kategori, yakni 1) informasi verbal, 2) keterampilan intelektual, 3) strategi kognitif, 4) sikap, dan 5) keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, aranah afektif, dan ranah psikomotorik.

G.    PROSEDUR EVALUASI PEMBELAJARAN

Arikunto dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:227-231) membagi prosedur evaluasi pembelajaran menjadi lima tahapan yakni ;
b.      Penyusunan Rancangan
Untuk memperjelas penyusunan rancangan evaluasi pembelajaran, akan diuraikan secara singkat tiap-tiap langkah kegiatannya : 
1)      Menyusun latar belakang yang berisikan dasar pemikiran dan/atau rasional penyelenggaraan evaluasi.
2)      Problematika berisikan rumusan permasalahan/problematika yang akan dicari jawabannya baik secara umum maupun terinci.
3)      Tujuan evaluasi merupakan rumusan yang sesuai dengan problematika evaluasi pembelajaran, yakni perumusan tujuan umum dan tujuan khusus.
4)      Populasi dan sample, yakni sejumlah komponen pembelajaran yang dikenai evaluasi pembelajaran dan/atau yang dimintai informasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran.
5)      Instrumen adalah semua jenis alat pengumpulan informasi yang diperlukan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam evaluasi pembelajaran. Sumber data adalah dokumen, kegiatan, atau orang yang dapat memberikan informasi atau data yang diperlukan.
6)      Teknik analisis data, yakni cara/teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang disesuaikan dengan bentuk problematika dan jenis data.
c.       Penyusunan Instrumen
Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah :
1)      Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun.
2)      Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan jenis instrument yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel yang bersangkutan.
3)      Membuat butir-butir instrument evaluasi pembelajaran yang dibuat berdasarkan kisi-kisi, dan
4)      Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran yang meliputi: mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk mempermudah pengolahan data, menuliskan petunjuk pengisian dan indentitas serta yang lain, dan membuat pengantar pengisian instrument.
d.      Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik pengumpulan data diantaranya :
1)      Kuesioner,
2)      Wawancara,
3)      Pengamatan,
4)      Studi Kasus.
e.       Analisis Data
Dalam kegiatan evaluasi pemebelajaran, analisis data yang paling banyak dilaksanakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang oleh data-data kuantitatif.
f.       Penyusunan Laporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut:
1)      Tujuan evaluasi,
2)      Problematika,
3)      Lingkup dan Metodologi evaluasi pembelajaran,
4)      Pelaksanaan evaluasi pembelajaran,
5)      Hasil evaluasi Pembelajaran.
Sementara Arifin (2010:88-114) menjelaskan tahapan prosedur mengebangkan evaluasi sebagai berikut
a.       Perencanaan evaluasi
b.      Pelaksanaan evaluasi
c.       Monitoring pelaksanaan Evaluasi
d.      Pengolahan data
e.       Pelaporan hasil evaluasi
f.       Penggunaan hasil evaluasi